Rabu, 18 Januari 2017

Cerita Dewasa 2017 Kenangan Ngentot Sama Perjaka

Cerita Dewasa 2017 Kenangan Ngentot Sama Perjaka

Sakitsakitnikmat.blogspot.com - Cerita Sex Terbaru - Beberapa tahun kebelakang, rumahku memang tergolong bebas untuk siapa saja. Mereka bebas datang kapanpun dan dengan siapa pun. Khususnya para abg-abg yang broken home. Mau cewek atau cowok. Kadang aku berfikir, kenapa orang tuaku mengijinkan ya? Apa mereka ga takut barang-barang ada yang hilang? Terbukti salah 1 hp dari mereka pernah hilang degondol teman-teman mereka juga. Tapi lama kelamaan aku makin terbiasa dengan kehadiran mereka. Kata orang tuaku, kasian mereka yang jauh dari orang tuanya.

Cerita Dewasa 2017 Kenangan Ngentot Sama Perjaka

Aku jarang sekali keluar kamar, meski mereka datang, aku selalu diam didalam kamar. Untuk apa keluar? Di kamar sudah ada tv, dan kamar mandi. Mau makan cukup ke  dapur yang posisinya dekat dengan kamarku. Segala yang aku perlukan tinggal aku minta belikan apda mnereka siapa saja yang ada dirumah.

Suatu hari, tiba-tiba aku mendengar suara laki-laki yang menyanyi-nyanyi diluar kamarku. Aku merasa baru dengar suara itu. Penasaran, aku keluar menuju dapur yang berdekatan dengan ruang tengah yang biasa dipakai kumpul oleh mereka. Diam didekat pintu dapur sambil lirik sana sini, basa basi menyapa mereka, mungkin hari itu sekitar kurang lebih 15 orang yang sedang berada dirumahku. Bisa lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Mereka biasa ketawa-ketawa, bermain gitar, minum-minum alkohol, kalau aku sedang mood, aku suka ikut sebentar hanya untuk minum.

Saat itu, tatapanku akhirnya berakgir pada seorang laki-laki berperawakan tinggi, dengan tubuh tegap dan kulit putih. Sial! Cowok ini langsung bikin aku tertarik. Gumamku dalam hati. Lalu dengan terlihat dingin, laki-laki itupun menatapku balik. Dengan acuhnya aku pun memalingkan muka dan kembali ke dalam kamar. Didalam kamar aku langsung terduduk diatas kasur. Bayangan sosok laki-laki yang sedang berada didepan kamarku terus saja ada dikepalaku. Aku harus mendapatkannya.

Hari terus berlalu, laki-laki itu belum kembali kerumahku. Aku fikir dia bukan seperti anak-anak yang lainnya. Yang tidur dirumahku. Emm, mungkin dia bukan anak broken home juga. Paling iseng-iseng maen. Tapi, aku ga boleh nyerah buat dapetin dia.

Siang itu, aku melihat ada Adit, salah 1 anak paling lama yang suka tinggal dirumahku sedang menaiki tangga sambil membawa ember jemuran pakaiannya. Aku lalu mengikutinya untuk ketempat jemuran. Sembari menjemur, Adit masih tidak sadar kalau ada aku disampingnya. Hahaha, dasar cowok, pandangan matanya hanya bisa melihat lurus kedepan. Tidak seperti wanita yang bisa melihat samping kiri kanan walau dia sedang menatap lurus kedepan.

Kucolek pinggangnya.

"Wadaww teteh, kirain siapa!" kata Adit, terlihat dia sangat kaget.
"Hahahaha, seriug amat sih ngejemurnya." kataku sambil tertawa terbahak-bahak. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yang memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak.

Adit melanjutkan menjemur pakaiannya.

"Dit, kemaren-kemaren ada cowok yang pake jaket coklat siapa?" tanyaku.
"Yang mana teh?" tanya nya balik.
"Itu yang rambutnya cepak pinggir-pinggirnya." jawabku.

Adit terlihat berfikir dan mengingat-ingat. Dia menjemur pakaian terakhirnya.

"Oohhh itu. Itu si Budi. Deket kok rumahnya teh. Tapi dia tinggal sendiri, orang tuanya jadi TKW." kata Adit sambil menhampiriku dan duduk disampingku.
"Kenapa? Tumben sih teteh tanya-tanya otang yang datang kerumah, biasanya juga cuek." lanjutnya sambil cengengesan.
"Ya pingin aja atuh, namanya juga penasaran." jawabku.
"Cieee penasaran, pasti ada maunya. "Goda Adit. Dia melihat Hpnya yang tiba-tiba berdering. Aku cuma mesem-mesem digoda seperti itu.
"Tapi tehh, dia juga nanyain teteh loh. Aku bilang aja jangan macam-macam ke teteh, karena teteh yang punya ini rumah. Dia nanya ke aku, katanya kok teteh pake pakiannya sexy. Aku bilang aja, kalo emang kelakukan teteh tuh gak ada malunya, aurat dilihat-liat. Hahahahahaha." Adit tertawa terbahak-bahak.

Aku gak memperdulikan ucapan Adit soal pakaianku, yang ku pikirkan hanya bagaimana bisa dekat dengan Budi.

"Kapan Budi kesini lagi? tanyaku.
"Lah kayanya dia ada dibawah deh sekarang. Tadi kan yang sms dia. Katanya dah ada dirumah ini." jawaban Adit membuar aku kaget dan senang.
"Serius Dit? Yuk ah ke bawah" kataku sambil berdiri dan berjalan cepat menuju tangga untuk ke bawah tanpa memperdulikan jawab Adit.

Dibawah, diteras rumah, aku melihat Budi sedang duduk didepan jendela kamarku. Menunggu Adit mungkin. Kepalanya yang tadi menunduk melihat hpnya, sekarang menengadah melihatku. Dengan tanpa basa-basi aku mendekatinya lalu tersenyum.

"Hey, Budi ya? Boleh minta no hpnya?" kataku.

Aku memang wanita yang malas berbasa-basi, kalau ada maunya, langsung bicara saja. Itu lebih enak menurutku.

"Eh teteh, boleh." jawabnya terlihat kaget mendengar todonganku, lalu dia mengotak atik hpnya lalu menyerahkan padaku.

Disana kulihat sebaris nomor hp. Kucatat di hpku.
"Makasih ya." kataku sambil berlalu dan masuk kerumah lalu ke kamarku.

Gilak, aku senang banget dapet nomor hpnya. Pelang-pelang tapi pasti, aku kudu ngerasaian ngentod sama dia. Akhirnya setiap hari, kami sms an. Bahkan saat dia ada dirumahku pun aku masih sms dia. Aku tetap malas keluar kamar. Hingga suatu hari, pembicaraan kami mengarah pada selangkangan. Dia dengan polosnya bilang, kalau belum pernah ML, WTF, berarti dapet perjaka lagi nih, pikirku. Aku terus saja memancingnya sampai dia tertarik ingin melakukannya. Dan pancinganku gak sia-sia. Umpannya dimakan ikan. Dia pun mau.

Saatdia sedang berada dirumahku, aku bilang, nanti malam dia kudu tidur dirumahku bersama yang lainnya. Tengah malam dia keluar kamar dan tungguin aku di dapur, Semuanya berjalan sesuai rencana. Tengah malam itu kami sudah berdua didapur yang remang-remang. Aku duduk di atas meja dapur, dia berdiri didepanku. Dengan lahapnya dia mencium bibirku dan tangannya meremas-remas toketku. Dia lalu memintaku mengikutinya ke kamar mandi tanmu yang memang dekat dengan dapur.

Tanpa basa basi lagi, dia dengan agak kasar menyuruhku menungging dengan bertumpuan tangan dan lututku diatas toilet duduk. Aku menurutinya. Aku yang hanya memakai baju tidur dengan model tengtop longgar dan terusan rok pendek, tanpa beha dan tanpa celana dalam akan memudahkan kami untuk ngentod. Dengan keadaan kamar mandi gelap, dia sepertinya kewalah, susah mencarimana lubang yang benar.

Akhirnya aku tuntun penisnya menuju lubang meqiku. Dan bless, penisnya masuk kedalam meqiku. Aku mendesah kecil, takut terdengar orang serumah. Dia mengocok penisnya dengan cepat. Desahnya terdengar agak memburu. Dan Creeettt... cccrreeettt... Ada rasa cairang hangat menyirami meqiku, mungkin cuma 2 menit goyangannya dan di sudah mengeluarkan spermanya didalam meqiku. Ahhhggg, padahal aku belum apa-apa. Tapi aku maklumi sih. Namanya perjaka. Kebanyakan belum bisa mengatur nafsunya.

"Aghh teteh maaf." katanya sambil membalikkan tubuhku. Dia jongkok di hadapanku yang terduduk di atas toilet. Aku tersenyum dan megnelus wajahnya.
"Gak apa apa Bud, kan nanti bisa lagi." kataku.
"Oh jadi boleh lagi? Sekarang yuk, di meja dapur." katanya sambil menarikku keluar kamar mandi menuju dapur kembali.

Dengan masih terburu-buru, dia menciumi wajahku, bibirku dan memainkan bibirnya didaerah toketku. Ugghhh rasanya ingin mendesah, tapi gak bisa karna takut membangunkan orang tuaku atau orang yang ada dirumah.

Masih  dengan tidak sabarnya, dia membuat pahaku mengangkang , dan dia menusukkan 1 jarinya kedalam lubang meqiku. Ugghhh aku mendesah pelan. Budi mencium bibirku, agar tidak keluar desahan yang lebih hebat saat dia mengocok keluar masuk jarinya didalam meqiku. Aku terhentak agak keras dengan tangn bertumpu kebelkang saat Budi menusukkan dalam-dalam jarinya kedalam meqiku, lalu dia menggoyang-goyangkannya didalam tanpa dia maju mundurkan.

Sialll, itu tepat banget didaerah g-spotku. Ingin rasanya aku teriak menikmati kenimatan itu. Tapi sayangnya gak bisa. Dengan sedikit kasar, Budi menarik tubuhku agar bisa mencium bibirku. Mungkin dia khawatir aku beneran teriak. aku melepaskan ciumannya dan memohon untuk dia memasukkan penisnya kedalam meqiku.

"Masukin dong sayang, udah gak kuat." kataku dengan mata sayu menatapnya.

Cahaya remang-remang yang masuk ke dapur dari ruang keluarga, membantu ku melihat penisnya yang lumayan besar dan putih. Aku pegang penisnya dan dengan perlahan menrahkan ke meqiku dengan posisi aku mengangkang lebar di atas meja dapur. Dan sekali lagi, blesss... Penis yang nikmat itu masuk ke dalam meqiku.

Aghhh,, shiitt nikmatnyaaa.. Budi membiarkan beberapa detik penisnya didalam meqiku. Lalu dengan ritme perlahan, dia menarik dan memasukkan kembali penisnya kedalam meqiku. Dengan tubuh menyender ke tembok dan kaki mengangkang lebar, aku bisa melihat penisnya yang keluar masuk didalam meqiku. Aghh, rasanya benar-benar nikmat. Sialnya aku gak bisa mendesah dan teriak. Dengan terus mengocok, Budi menciumi leherku, aku benar-benar nyerah kalau sudah diciumi bagian kuping dan leher.

Tanpa lama-lama lagi, aku memeluknya erat dan sedikit menggigit pundaknya agar tidak teriak. Ya, saat itu aku orgasme. Orgasme yang sangat nikmat. Nafasku memburu. Terdengar pula nafas Budi ikut menjadi cepat. Dan genjotannya pun sangat menghentak-hentakkan tubuhku. Dan tiba-tiba tubuhnya mengejang didalam dekapanku. Ternyata dia orgasme lagi. Lama-lama tubuhku tubuhnya melemah dan aku melepaskan pelukanku. "Kenapa?" tanyaku. Budi tersenyum dan mencium keningku.

"Enak, makasih ya teh." katanya. Aku ikut tersenyum. Kami berciuman sebentar.

Dan tanpa banyak bicara lagi, aku membereskan bajuku. Terburu-buru masuk ke kamar tidurku dan langsung meuju kamar mandi untuk membersihkan meqiku dari sisa-sisa spermanya. Sepertinya, Budi juga menuji kamar mandi tamu. Dia ga berani ke kamar mandi kamar yang dia tempati. Hahahhaa mungkin takut membangunkan anak-anak yang sedang lelap tertidur.

Setelah malam itu, kami jadi semakin dekat dan sering ngentod. Dirumahku atau pun lebih bebas dirumahnya yang memang dia tempati sendirian. Bahkan kami pernah melakukan disiang bolong, ditempat umum. Ya termpat olahraga yang disana terdapat panggung kecil. Disisi panggung itulah aku menungging merasakan genjotan penis nya yang benar-benar bikin aku ketagihan. END


Bagaimana para pemcaba serukan para maniak seks, jangan lupa yaa!! Selalu dikuti cerita-cerita dewasa di web www.sakitsakitnikmat.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar