Jumat, 30 September 2016

Cerita Dewasa Romantic Sex Amel Agata

Butuh Sex Kategori : Cerita Dewasa Sex Mahasiswi 2016 “Cerita Dewasa Romantic Sex Amel Agata “ , , Cerita Sex Suster 2016, Cerita Dewasa ABG, Cerita Sex Bispak Terbaru, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016.
Cerita Dewasa Romantic Sex Amel Agata


kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex Seorang mahasiswi, dimana seorang Mahasiswi ini melakukan hubungan Sex bersama pacarnya dengan Tema Romantic Sex. Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini. Oke memang awal mula cerita ini bermula dari ide iseng-iseng saja, saya mengatakan pada pacar saya inigin bahwa saya ingin bercinta dengan Tema Sex Romantis. Omong ketemu omong nih, teryata pacar saya yang bernama Gilang malah menanggapi dengan serius. Hha. Oke deh fine kalau gitu aku juga akan serius dengan ide ini. Sebelum hari H Gilangpun mulai mempersiapkan segalanya untuk tema Sex ini,terhitung komplitlah kalau aku bilang. Selain bawa pakaian bertema dan dia juga membawa makanan-minuman, dan tak lupa pula juga membawa DVD player beserta beberapa Film Dewasa, handycam, boxer, topeng, lilin, pelumas, kondom dan sejenisnya. Saya rasa kurang sedikit komplit karena nggak bawa dildo / vibrator. Wkwkwk soalnya belom punya. Dimana ya beli Dildo/Vibrator yang berkualitas bagus dan terjangkau ?? hha ..maunya.

Singkat cerita Tibalah Hari H dimana kami akan melakukan Sex Dengan Tema Romantic Sex..hhe. Kemudian Gilang mulai Booking duluan di hotel X, hotel ini tergolong masih baru dan cukup favorit di bilangan Jaksel. Setelah dia selesai Booking kamar diapun menjemput saya di rumah lalu mengantar saya ke kampus untuk kuliah, kebetulan hari itu aku ada kuliah.

" So wow honey,You’r really, really my sexy Boy today " candaku kepada Gilang.

Oh iya saya belum memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Amel Agata. Lalu tatapan mata Gilangpun menuju saya. Dia memandangi saya saat itu saya dengan gaya rambut hitam panjang terurai, berkulit putih mulus kiclong, wajah cantik blesteran indo-japan, tinggi dan tinggi saya 163 Cm. Dengan berkaos ketat tipis berwarna putih bra motif kotak-kotak biru berukuran 36 pemberian Gilang yang saya kenakan membayang jelas dimata gilang. Adrenalin Gilang langsung bergejolak, dalam hatinya saya yakin dia berbicara “ So wow man... hari ini ceweku so Sexy “.. hha, itu Cuma peikiranku sih. Pokoknya aku jamin deh, cowok mana aja kalau lihat aku di hari itu pasti bakal langsung masturbasi. wkwkwkwk

Singkat cerita waktu telah menunjukan pukul 15.00 dan kuliahkupun selasai. Rikopun menghampiri didepa ruang kuliahku, kemudian Kami berggas melaju menuju hotel X, lantai 8 lantai yang paling atas dengan View yang sangat menarik. Sesampainya dikamar hotel, Tanpa berbasa-basi, Gilang mulai mencumbui saya, maklum aja sih ini momen yang sudah lama kamitunggu. Kemudian mulailah dia melumat bibir saya yang masih terpoles lipstik merah sembari tangannya memeluk erat-erat tubuh saya yang mulai hangat. Perlahan kamipun berbaring di ranjang hotel yang empuk sambil berkecup mesra tapi sedikit liar. Gilangpun mulai meraba tubuhku yang semakin memanas, dengan setengah memaksa, Gilang segera melucuti kaus ketat putih dan celana panjang hitam ketat yang melekat di badan saya,

" Ihh honey… nanti aj sih, lagian masih jam segini , nanti aja ya Honey " ucap saya kepada Gilang.
Tanpa menggubris kata-kata saya Gilangpun seperti kesetanan menjilati seluruh Lekuk tubuh saya yang tinggal mengenakan tangtop bermotif polkadot, mungkin itu yang membuatnya Kesetanan.hhe. Penis Gilangpun mengeras frontal, serasa sudah tak sabar untuk menjelajahi Liang Vaginaku. Terus enerus dia mencumbui saya, dan sayapun akhirnya mulai melayani Gilang,

" Ssshhhh... ahhhh... Uhhhh…. Beri aku kenikmatan honey, terus jilati telinga, leher dan seluruh tu uhku … Ssss.ahhh..." ucapku yang mulai terangsang oleh Gilang,

Tanpa menjawab Gilang mulai melucuti kous dan celana jeansnya yang dipakainya, Wuihhhh… gagah sekali pacarku ini yang tinggal mengenakan boxer ketat yang menonjolkan kegagahan tubuhnya dan Penisnya. Tanpa sadar sayapun meraih boxernya, lalu menelanjangi Gilang sembari tangan kanan saya membetot batang zakarnya sementara lidah saya menjelajah di ujung kepala dan urat leherPenisnya.

" Auwww…. Ssssss…ahhhhh... nice Honey .. Sss..ahhh… " Gilang berteriak kaget campur sedikit sakit dan nikmat,

Dengan penuh nafsu dan fantasi bibir dan lidah saya menyerbu dan menjilati kepala dan leher Penis yang semakin mengejang, tangan kiri saya mempermainkan dan meremas-remas biji zakarnya sementara tangan kanan saya terus membetot dan mengocok batang kontol itu.

" Uhhhhh… Ahhhh... honey... ssssss... ahhh..." Gilang mendesah kenikmatan dari ganasnya oral seks yang saya lakukan.

Sambil terus melahap kontolnya, mata saya terus menatap langsung wajah Gilang yang sedang menikmati kuluman saya, Hha… Muka Gilang udah mupeng banget. Sementara sinar matahari yang menerangi melalui kaca jendela kamar yang terbuka lebar, mulai meredup senja. Istirahat sejenak, setelah menutup jendela, kami memasang lilin-lilin warna-warni di sekeliling tempat tidur. Penyejuk udara terus-menerus menghembuskan udara segar, membuat suasana menjadi sangat nyaman, adem dan romantis, namun membuat gejolak panas di dada, Kembali Gilang memegang kendali, menjilati sekujur tubuh seksi saya yang tinggal mengenakan Tangtop, sementara tangannya mulai memainkan klitoris Vagina saya yang sudah mulai basah dan memanas. Dengan gaya konvensional, jemarinya menguak thong-bikini saya, perlahan kontolnya mulai terarah ke dalam liang sempit vagina saya yang sudah membasah dan,

" Zlebbbbb…. Eghhhh… Sssss…aaahhh... nice Honey…. " ucap Gilang yang merasakan kejantanannya menjelajahi lubang vagina saya dan mulai memompa penisnya.
" Uhhhhh… Sssss..ahhh… Slow Honey… sss…. Ahhh... make me fly …. ahhhhhh " desah nikmat saya dengan sedikit rasa sakit,

Sungguh seperti dilema, antara sakit dan nikmat ketika gilang memasukan Penisnya yang cukup gede kira-kira 18cm menjajah memek saya.

" Sssss…aaahhhhh... ahhh….ahhhh…. " desah nikmat mulai kurasakan dengan melupakam rasa sakit tadi,

Gilangpun mulai memicu gerak Penisnya kedalam memek saya yang sudah becek dengan lendir kawin saya, dengan liarnya dia menggempur secara terus menerus Vagina saya. Keringatnya yang mulai menetes mengaliri tubuhnya, di ringi pantat Gilang terus mengayun Penisnya ke Vagina saya. Kaki saya mengangkat lalu menjepit erat pinggangnya. Nikmat! Wajah saya merintih-rintih seakan meminta genjotan tiada akhir agar saya mendapatkan orgasme yang luar bias. 30 menitpun berlalu, memek saya mulai terasa panas lengket dan basah. Dengan Tiba-tiba dia merubah Posisi Sex kami dengan mengangkat badan saya sehingga posisi saya menunggangi badannya berhadapan-hadapan. Kali ini giliran saya yang menggenjot dia,

" Oh…eummm… So nice Man... shhh.... ahhhhh…." Gilang mendesir menahan nikmat genjotan getol saya, membuat payudara saya ikut melonjak-lonjak, girang.

Sesekali Gilang menghisap-hisap puting susu saya yang menggelayut aduhai itu, woooooww... yang membuat saya semakin menikmati dan menambah kencang goyangan saya. Dengan gaya WOT ( Women On Top ) di atas begini membuat saya seperti mudah menuju puncak orgasme saya, lalu

“ Uhhhhh…. Sssss…ahhhh…. Aku mau... oooh.... ssss….aaaahhh ... orgasme Honey… ohhhhh… “ desah dan ucapku pada gilang yan akan menuju orgasme,

Dengan Tiba-tiba Gilang mengangkat pantat saya dengan kedua tangannya lalu,

" Ihhhh…. Diangkat sih Hon, kan lagi enak-enaknya tau... nanggung tauk… huuuuu… " ucap saya agak kecewa perjalan panjang nikmat menuju orgasme yang hampir sampai puncak terhenti begitu saja,

"Udah…udah nggk usah kesel gitu deh Hon, cepetan kamu nungging, biar kamu dapetin orgasme kamu ..cepetan gihhh… " pinta Gilang padaku yang berjanji memberi orgasme padaku,

Dengan cepat saya merubah Posisi Sex saya denga menungging membelakngi Gilang bergaya Doggie Style. Posisi kepala saya kurebahkan di tempat tidur sehingga pantat saya menungging menampilkan memek yang merekah basah dibelahan pantat saya. Segera Gilang berlutut menunggangi saya seakan saya itu kuda betina yang liar dan,

" Blessss…. Uhhhhh…. Ssssss…. ahhhhh... " desah nikmat kami bersamaan ,

Sekarang bergantilah Gilang yang menggedalikan saya. Penisnya bertahan perkasa dalam lubang memek hangat saya. Sungguh, kenikmatan yang luar biasa yang kurasakan. lalu dia mulai menggenjot dengan full speed, menggenjot Penisnya keluar-masuk. Sesekali Gilang mengebor, memutar-mutarkan penisnya sambil menusuk kontolnya itu ke dalam memeku. Sensasi Sex yang sungguh luar biasa, Really nice. Sementara saya pasrah ditunggangi gilang yang akan menuju puncak orgasmennya. Dia menggenjot terus, Penisnya dengan konstan. Tiba-tiba Gilang menarik penisnya,

" Ihhhhh…. Kog berhenti lagi sih Hon, udah keluarin aja di dalem, plese.. aku pingin merasakan kehangatan sperma kamu mengaliri Vaginaku Honey … Please…" mohonku kepada gilang,

Setelah aku memohon, Gilangpun nggak Kembali memananamkan Penisnya ke memek saya yang masih dalam posisi Doggie Style. Genjotan Gilangpun semakin kasar, dan menjadi jadi saja,

"Ahhhh...Sssss... ahhhhh… yeah… terus Hon, keluarin di dalem Honey…" pinta saya sembari menikamti genjotan Penis Gilang,

Sungguh-sungguh luar biasa genjotan Penisnya semakin kasar dan tak terkendali. Segenap tenaga Gilang menunggangi sang kuda betina liar yang menggoda gairah kejantananya. Hentakan Penis Gilangpun semakin cepat , badanya mulai agak mengejang dan ,

“ Crot…crot… crot… crot… Ssssssss…. Aaaaahhhhhhhhhhhhhh “ desah kami bersamaan dengan Penis gilang yang masih menancap di Memek ku ,

Akhirnya terbanjirilah Vaginaku oleh Sperma Gilang yang banyak sekali, sehingga Vaginakupun tak kuasa membendung Sperma gilang dan kemudian dimuntahkalah kembali mengalir keluar dari liang Vaginaku yang dalam posisi becek dan memerah akibat Gesekan Penis Gilang itu. Terkulai lemaslah Gilang, terkuras habis tenaga gilang, Gilangpun kemudian merebahkan tubuhnya ke ranjang. Sementara saya tetap pada posisi nungging dan tersenyum nakal sembari merasakan aliran sperma gilang yang peralahn menetes ke ranjang dan mengalir melalui selangkanganku. Kemudian sayapun bergegas merebahkan badan saya sembari mencumbu kecil gilang yang sedang dalam posisi terkulai lemas. Kemudian kamip tidur bersama dengan posisi telanjang bulat dan masih dengan posisi penuh lendir kawin dan telanjang bulat. TAMAT.

Kamis, 29 September 2016

Cerita Dewasa Terpaksa Melayani Sex Threesome

kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang wanita yang bernama Rosa. Rosa ini wanita beranak satu dan telah bersuami. Pada saat itu ketika Rosa Memergoki Bryan (atasanya) dan Fani sedang berhubungan sex diranjang, Rosa yang saat itu Rosa sedang tidur diranjangnya, dengan sangat terpaksa dia juga harus melayani nafsu sex Bryan yang saat itu sedang dalam keadaan mabuk dan tak terkendali. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex Gangbang 2016, Cerita Dewasa Pesta Sex Terbaru, Cerita Sex Perkosaan Terbaru, Cerita Sex Janda 2016, Foto Janda Bugil 2016, Foto Abg Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Terpaksa Melayani Sex Threesome

Di sebuah Bank sing wanita yang bernama Rosa ini adalah salah seorang manager bagian pembehandaraan. Usia Rosa 32 tahun, dia adalah wanita berdarah Sunda. Status Rosa saat ini sudah tidak singgle lagi, dia sudah mempunyai anak 1laki-laki dan dia telah bersuami. Bebicara tentang gambaran Rosa adalah sebagai berikut, tubuh langsing tinggi badan 160 cm, dan dengan berat 48 kg.

Rosa ini mempunyai kulit kuning langsat, berwajah cantik khas sunda. Selain canrik Wanita yang bernama Rosa ini mempunyai bentuk dan ukuran payudara yang tidak terlalu besar, walaupun dia sudah mempunyai anak namun payudaranya masih terlihat sangat padat dan kencang sekali. Ditambah lagi bentuk tubuhnya masih singset sekali layaknya seorang remaja yang masih segar dan menggairahkan.

Pada saat itu Rosa dan Bryan ( atasan Rosa ) pergi ke Jogja untuk bertemu beberapa nasabah besar . Sesampainya di Jogja Rosa dan Bryan-puncheck in di hotel yang sudah di Booking sebelumnya. Setelah mereka Check-in, maka Bryan dan Rosa-pun langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah yang berlangsung sampai dengan setelah Dinner.

Seusai selesai acara dengan beberapa nasabah tadi, Bryan-punkembali ke hotel bersama salah satu para nasabah wanita yang bernama Fani. Pada saat Fani dan Bryan melanjutkan acara mereka Di Bar untuk sekedar minum dan mengobrol saja. Pada awalnya Rosa diajak oleh Bryan, namun karena saat itu Rosa merasa sangat lelah, dan lagi Rosa tidak enak bila nanti mengganggu acara mereka, maka Rosa-pun kembali lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk istirahat.

Menjelang tengah malam, pada saat itu Rosa tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Rosa terbangun dikarenakan pada saat itu dia merasa tempat tidurnya bergoyang-goyang dan dia mendengar suara-suara aneh dikamarnya. Dengan perlahan-lahan Rosa membuka matanya untuk dan mengintip dari balik selimutnya bermaksud melihat apa yang sedang terjadi. Ketika dia mengintip, didalam hatinya sanagt terkejut, karena pada saat itu ternyata Bryan dan Fani sedang bergerumul di ranjang kamar hotel dimana disitu adalah tempat tidur Rosa. Saat itu Fani yang bertubuh mungil itu, berposisi di atas Bryan seperti layaknya penunggang kuda. Dengan naik turunya pantat Fani, saat itu Fani-pun mendesah liar tapi agak tertahan,

“ Ssss…Aggghhh… Ughhh… ”, desah fani tertahan.

Mungkin Fani takut terdengar oleh Rosa ketika dia menahan desahnya yang nampak tak tertahan dengan nafsu liarnya itu. Ketika itu kedua tangan Bryan-pun meremas-remas kedua payudara FAni yang kecil tetapi padat berisi itu. Rosa yang saat itu merasa kagok dan berada dalam posisi yang serba salah, dia hanya bisa diam dan berpura-puramasih tertidur.

Dalam hati Rosa saat itu mengharapkan agar mereka cepat selesai dan Bryan segera kembali ke kamarnya, dan jika ini selesai dia bermaksud akan menegur Bryan dan Fani agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar Rosa. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Bryan sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun.

Dari aroma nafas mereka saat itu tercium aroma alkohol oleh Rosa, saat itu keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Saat itu Rosa berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya dia merasa sangat terganggu dengan gerakan-gerakan sexs dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka. Pada saat Rosa mulai terlelap, tiba-tiba dia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya.

Saat itu secara spontan Rosa-pun sangat terkejut dan tubuhnya tiba-tiba mengejang begitu saja. Karena pada saat dia melihat apa yang dirasakan, ternyata tangan kanan Bryan sedang mencoba untuk meraba-raba kedua paha Rosa yang masih tertutup selimut itu. Saat itu Rosa masih berpura-pura terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Rupanya permainan Bryan dan Fani sudah selesai dan Fani dalam saat itu keadaan kelelahan serta menikmati kepuasan yang baru didapatnya, lalu Fani-pun sudah tergolek tidur. Bryan yang masih berada dalam keadaan telanjang bulat dengan posisi badan setengah tidur disamping Fani. Dengan posisi bertumpu pada siku-siku tangan kiri, dan tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Rosa.

Saat itu Rosa menjadi panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Bryan untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Bryan malu, karena dipikirnya Bryan melakukan hal itu lebih disebabkan karena Bryan masih berada dalam keadaan mabuk.

Sampai pada akhirnya Rosa memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Bryan akan menghentikan kegiatannya itu. Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Bryanangkit dan duduk di samping Rosa. Tangannya menyingkap selimut yang menutupitubuh Rosa dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,

“ Rosa Akung, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru, sini aku bantu melepaskan celana dalam kamu, pakai celana dalam disaat tidur itu tidak baik ”,Ucap Bryan pada Rosa.

Lalu sembari tangannya yang tadi meraba paha atas Rosa bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Rosa, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Rosa. Badan Rosa menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Rosa seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang.

Bryan melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Rosa. Jari-jari Bryan membuka satu persatu kancing daster Rosa,gairahsex.com sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang dia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Rosa.

Dengan tersingkapnya selimut itu maka terlihatlah payudara Rosa yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua. Sekarang Rosa tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta payudara yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Bryan.

Dia sudah tidak sanggup menahan nafsu, Torpedonya yang baru saja terpuaskan oleh Rosa, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur. Sejak saat itu Bryan bertekad untuk tidak akan membebaskan Rosa. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Bryan akan menikmati tubuh Rosa berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Rosa terlalu akung untuk disimpan oleh Rosa sendiri pikir Bryan.

Bryan mendorong tubuh Rosa dan mulai meremas-remas payudara Rosa yang telah terbuka itu,

“ Dengerin akung, kamu akan aku ajarin bagaimana cara menikmati sesuatu yang nikmat, asal kamu baik-baik da turuti apa yang akan aku tunjukkan ”, ucap Bryan.

Kesadaran Rosa mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Rosa perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Bryan yang sedang merangkak di atasnya. Rosa mencoba mendorong badan Bryan sambil berkata,

“ Bryan, apa yang sedang kau lakukan ini? ,Sadarlah Bryan, aku sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini! ”, ucap Rosa pada Bryan.

Karena menganggap Bryan berada dalam keadaan mabuk, Rosa mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Bryan. Akan tetapi Bryan yang telah sangat terangsang melihat tubuh Rosa yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi Torpedonya telah dalam keadaan sangat tegang.

“ Woww… So Beautiful !!! Lihat payudaramu akung, padat dan kenyal sekali pas sekali dengan seleraku. Kamu memang benar-benar pintar merawat tubuh ”, kata Bryan sambil menekan tubuhnya pada tubuh Rosa.

Rosa berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Bryan akan membalas berlaku kasar padanya. Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari. Sambil menjilat bibirnya Bryan berbaring di sisi Rosa.

“ Rosa, lebih baik kamu mengikuti kemauanku dengan spermas, kalau tidak aku akan paksa kamu dan aku perkosa kamu habis-habisan. Kalau kamu turutin, kamu akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit ”, ucap Bryan sedikit menggertak Rosa.

Lalu tangannya ditangkupkan di payudara Rosa, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan payudara Rosa.

“ Body kamu oke banget! ”, kata Bryan.

“ Coba kamu berputar Rosa! ”, perintah Bryan .

Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Rosa berputar membelakangi Bryan. Dan dirasakanya tangan Bryan sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.
Kemudian Bryan menyibakkan rambut Rosa, dan dihirupnya leher Rosa dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Rosa. Sambil melakukan hal itu tangan Bryan berpindah menuju kemaluan Rosa.

Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,

“ Kasihan kamu, Rosa, pasti suami kamu tidak tahu cara membahagiakan kamu? , Tapi tenang aja akung, dengan aku, kamu nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, kamu bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati! ”, ucap Bryan sembari memutar kembali tubuh Rosa.

Setelah itu Bryan mengambil tangan Rosa dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu. Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Rosa tersentak, belum sempat Rosa dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Bryan dan dengan cepat. Kemudian dengan cepat Bryan telah memposisikan diri dengan posisi yang strategis.

Dengan jongkok di antara kedua kaki Rosa, maka posisi Rosa-pun secara otomatis terkangkang akibat tekanan lutut Bryan. Lalu dengan sebelah tangannya Bryan-pun menuntun Torpedo-nya yang besar, Bryan lalu menempelkan ujung Torpedonya ke bibir vagina Rosa,

“ Apa kamu mau aku masukin itu? ”,

“ Aghhhhh… jangaaann… jaaangaaann… Bryan… ”, ucap Rosa dengan suara iba-nya masih berusaha mencoba menghalangi niat Bryan yang liar itu
.
Rosa mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari Torpedo Bryan agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya. Sambil tersenyum Bryan berkata lagi,

“ Kamu tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik kamu diam-diam saja dan menikmati permainan aku ini..! ”, ucap Bryan menggertak Rosa.

Lalu Bryan memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga Torpedo besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Rosa dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Rosa dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
Testis Bryan mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Rosa, sementara Rosa megap-megap karena dorongan keras Bryan.

Rosa belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Payudaranya terangsang saat ditindih oleh dada Bryan. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Bryan yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Rosa mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang luar biasa di bagian kewanitaan-nya.

Saat itu liang senggama Rosa yang telah terisi oleh Torpedo Bryan yang besar, panjang dan perkasa Rosaik Bryan, saat itu Rosa merasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Rosa hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip ular yang sedang kawin. Rosa hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya.

Sekarang Rosa mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Bryan di atasnya. Bryan melihat Rosa mengerang, merintih dan mengejang setiap kali dia bergerak. Dan Rosa sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Bryan merasakan tangan Rosa merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Rosa.

Bryan terus menggosok-gosokkan Torpedonya pada Clitoris Rosa. Bryan sekarang ingin membuat Rosa klimaks terlebih dahulu. Rosa semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Bryan. Sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Bryan.

Mulutnya terangah-angah seperti ikan terdampar di pasir pantai, dengan perlahan mulut Rosa-pun bergeser pada dada Bryan. Dengan terus sembari terus menjilat, sampai pada akhirnya tiba pada puting susu Bryan. Sekarang Rosa secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Bryan, sehingga badan Bryan mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya.

Torpedo Bryan terasa semakin keras, sehingga Bryan semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Rosa dalam-dalam. Rosa merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya, perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya.

Sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini. Rasa nikmat yang dirasakan Rosa sampai tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan sebuah kata-kata. Kenikmatan yang dialami Rosa tercermin pada gerakan tubuhnya yang menggeliat liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang terdampar di pasir pantai.

Lalu desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil itu,

“ Aghhhhhh… Ssss… aghhhhhh… Aow… Ughhh… ”, Desah Rosa merasakan klimaks yang luar biasa.

Kedua pahanya melingkari pantat Bryan dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu klimaks yang dahsyat telah melanda Rosa. Bryan merasakan Torpedonya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Rosa yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang Torpedonya.

Terasa benar jepitan dinding vagina Rosa dan di ujung sana terasa ada tembok, yang mengelus kepala Torpedonya. Setelah beristirahat sejenak dan melihat Rosa sudah agak tenang, Bryan mulai memompa lagi. Pompaan Bryan kali ini segera dibalas oleh Rosa, pinggulnya bergerak-gerak aneh, tapi efeknya luar biasa.

Torpedo Bryan serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Rosa berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Bryan merasakan Torpedonya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding liang senggama Rosa berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.

Sungguh sensasi itu melanda perasaan Bryan, suatu hubungan intim yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Bryan karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam lubang senggama Rosa makin bervariasi. Terkadang Bryan malah meminta Rosa berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang.

Lumatan dinding kemaluan Rosa pada Torpedo Bryan membuatnya geli-geli dan serasa akan meledak. Bryan tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati elusan, vagina Rosa. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Rosa semakin menggila dan semakin liar. Hingga akhirnya Bryan harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya.

Dengan semakin cepat Bryan bergerak mengimbangi goyangan pinggul Rosa, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Pada akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Bryan menyemprotkan spermanya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Rosa, sambil mengejang, melayang, bergetar.

Pada detik-detik saat Bryan melayang tadi, tiba-tiba kaki Rosa yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Bryan kuat-kuat. Amat sangat kuat.
Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lag, Rosa pun tidak sanggup menahan dorongan klimaks yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, dan matanya terbeliak-beliak.

Saat itu keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan klimaks di vaginanya. Klimaks kedua dari Rosa.

“ Bryan… Aoww… Sss… Aghhhh… Bryan… Ughhhh… Aghhhh… nikmaaatt.. Bryan… Terusss… Ahghhhh… !!! ”, ucap Rosa ditengah kenikmatannya.

Ketika itu Bryan tersenyum puas melihat tubuh Rosa terguncang-guncang karena klimaks selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Rosa dengan eratnya menekan pantat Bryan ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Bryan pun terus menggerakkan Torpedonya untuk menggosok Clitoris Rosa. Setelah klimaksnya selesai, tubuh Rosa langsung terkulai lemas tak berdaya.

Dia terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri dan kanan. Rosa merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali. Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Rosa kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya.

Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Rosa mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Rosa, Bryan mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena dia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Rosa dengan perlahan-lahan Torpedonya mulai tegang lagi dan dengan halus Torpedonya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Rosa. Pada saat merasakan Torpedo Bryan mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya.

Saat itu Rosa bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan Torpedo besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang senggamanya. Dengan perlahan-lahan Bryan menggerakkan badannya naik-turun. Sehingga lama-kelamaan tubuh Rosa mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru.

Mereka merasa seolah mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, dan seakan mereka lupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang sang fajar mulai datang. Pada jam 09.00 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Rosa telah berpakaian rapi dan saat itu Rosa sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum penuh misteri. Selesai.

Cerita Dewasa Pesona Janda Keturunan Arab

kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria bernama Ricky. Ricky yang saat itu menginap Dihotel didaerah indonesia bagian timur karena sebuah pekerjaan, disana dia mendapatkan kenalan seorang Jantung (janda gantung) keturunan arab yang bernama Grace. Perkenalan singkat itu pada akhirnya membawa dan Ricky dan Grace pada suatu bubungan sex yang sangat liar penuh gairah. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Cerita Sex ABG 2016, Cerita Dewasa SMA Terbaru, Cerita Sex Bispak Tante, Cerita Sex Skandal 2016, Foto Cewek Bugil 2016, Foto Cewek Hot Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2016,
Cerita Dewasa Pesona Janda Keturunan Arab

Setelah sekian lama saya menginginkan untuk bisa berwisata sex, pada akhirnya saya mendapatkan keinginan itu. Saat itu saya mendapatkan tugas dari kantor, hal itu aku anggap sabagai liburan, walau ujung-ujungnya harus bekerja juga sih. Saat itu saya mendapatkan dinas luar di Indonesia bagian timur. Karena disana masih banyak peluang proyek yang bisa saya kerjakan.

Sampai pada hari itu, saya-pun berangkat dengan seorang Direktur Utama sebuah perusahaan besar di indonesia. Singkat cerita saat itu sampailah saya di lokasi proyek, disana saya bertemu beberapa orang penting yang berwenang dan saya mulai menjelaskan tujuan kedatangan kami. Setelah urusan kami selesai maka Direktur utama tersebut pulang terlebih dahulu karena masih ada urusan lain di Ibu kota.

Kini saya sendiri untuk mengurus semua segala perijinan untuk proyek yang akan saya kerjakan. Disana saya tinggal di sebuah Hotel melati yang tidak terlalu besar, tapi bersih dan nyaman untuk ditinggali. Letak hotel itu berada di pinggiran kota, suasana disekitar hotel itu nampak sepi, namun aman. Walaupun berada di pi nggiran kota, untuk sarana transportasi sangatlah mudah jika saya ingin kemana-mana.

Kamar saya saat itu terletak pada lantai dua yang kebetulan kamar saya menghadap ke arah laut. Hal itu menambah saya terasa nyaman dan relax. Selama disana setelah saya pergi mengurus segala perijinan dari satu instansi ke instansi yang lainnya, saya sering melepas lelah dengan cara duduk di balkon sembari melihat kearah laut. Para pekerja di hotel itu sangat ramah dan akrab pada setiap tamu hotel.

Hal ini bisa terjadi karena mungkin jumlah kamar di hotel itu tidak terlalu banyak, kamarnya berjumlah kira-kira sekitar 30 kamar. Saya tipe orang yang mudah akrab dengan orang lain, buktinya selama saya menginap dihotel itu saya sering mengobrol dengan tamu lain atau ekerja di hotel itu. Terkadang dengan nada bicara bercanda, saya sering diberi tawaran untuk berwisata sex.

Mulai dari satpam hingga pegawai hotel bertanya pada saya,karena hampir 2 minggu saya tidak pernah membawa teman kencan seperti tamu-tamu lainya. Saat itu saya hanya tersenyum saja, saya seperti itu bukannya saya tidak mau, tetapi waktu yang belum ada untuk berbuat seperti itu, maklum pikiranku masih fokus dengan pekerjaan.
Sungguh tidak terasa sudah 2 minggu saya menginap di hotel itu.

Sampai pada akhirnya karena segala perijinan yang diperlukan sudah terselesaikan, maka kini saya sudah bisa sedikit bernafas lega dan saya-pun mulai mencari hiburan. Semalam saya dapat merasakan kehangatan tubuh wanita penjual tubuh asal kota itu, saya mendapatkannya wanita itu dari satpam hotel. Sebenarnya wanita semalam itu cantik dan putih, sayang sekali permainan sex-nya tidak terlalu istimewa.

Semalam saat bermain sex dengan wanita penjual diri itu becek sekali Vagina-nya, ditambah lagi Vagina-nya sudah tidak kencang lagi. Tetapi lumayanlah buat mengurangi rasa stres. Sampai tiba saatnya, 2 hari lagi saya akan pulang ke Ibu Kota. Transportasi di daerah ini memang agak sulit. Untuk ke Jakarta saya harus ke ibukota propinsi dulu baru ganti pesawat ke Jakarta.

Celakanya dari kota ini ke ibukota propinsi dalam 1 minggu hanya ada 4 penerbangan dengan twin otter yang kapasitasnya hanya 17 seat. Belum lagi cadangan khusus buat pejabat Pemda yang tiba-tiba harus berangkat. Saya yang sudah booking seat sejak seminggu yang lalu, ternyata masih masuk di cadangan nomor 5. Alternatifnya adalah dengan menaiki kapal laut milik Pelni yang makan waktu seharian untuk sampai ibukota propinsi.

Rencansaya kalau tidak dapat seat pesawat terpaksa naik kapal laut. Sore itu saya ngobrol dengan satpam, yang membantu mencarikan perempuan, sambil duduk-duduk di cafe hotel. Kami membicarakan gadis Manado yang kutiduri tadi malam. Kubilang saya kurang puas dengan permainannya. Tiba-tiba saja pandanganku tertuju pada wanita yang baru masuk ke cafe.

Wanita itu kelihatan bertubuh tinggi, mungkin 169 cm, tubuhnya sintal dan dadanya membusung. Wajahnya kelihatan bukan wajah Melayu, tapi lebih mirip ke wajah Timur Tengah. Satpam itu mengedipkan matanya ke arahku,

” Bapak berminat ? Kalau ini dijamin oke, Arab punya,” ucapnya.

Wanita tadi merasa kalau sedang dibicarakan. Dia menatap ke arah kami dan mencibir ke arah satpam di sampingku,

“ Grace, sini dulu. Kenalan sama Bapak ini,” kata satpam itu.

“ Saya mau ke karaoke dulu,” balas wanita tadi.

Ternyata namanya Grace. Grace berjalan kearah meja karaoke dan mulai memesan lagu. Ruangan karaoke tidak terpisah secara khusus, jadi kalau yang menyanyi suaranya bagus lumayan buat hiburan sambil makan. Tapi kalau pas suara penyanyinya berantakan, maka selera makan bisa berantakan. Untuk karaoke tidak dikenakan biaya, hanya merupakan service cafe untuk tamu yang makan disana.

“ Dekatin aja Pak, temani dia nyanyi sambil kenalan. Siapa tahu cocok dan jadi,” kata satpam tadi kepada saya.
Saya berjalan dan duduk didekat Grace. Kuulurkan tanganku,

“ Boleh berkenalan Mbak? Perkenalkan Nama saya Ricky”, ucap saya.

“ Grace namaku,” jawabnya singkat dan kembali meneruskan lagunya.

Suaranya tidak bagus cuma lumayan saja, Cukup memenuhi standard kalau ada pertunjukan di kampung. Beberapa lagu telah dinyanyikan. dari lagu dan logat yang dinyanyikan wanita ini agaknya tinggal di Manado atau Sulawesi Utara. Dia mengambil gelas minumannya dan menyerahkan mike ke tamu cafe di dekatnya,

“ Sendirian saja nona atau …,” ucap saya mengawali pembicaraan.

“ Panggil saja nama saya Grace,” ucapnya.

Lalu kami mulai terlibat pembicaraan yang cukup akrab. Grace berasal dari Gorontalo. Dia memang berdarah Arab, menurutnya banyak keturunan Arab di Gorontalo. Kuamati lebih teliti wanita di sampingku ini. Hidungnya mancung khas Timur Tengah, kulitnya putih, rambutnya hitam tebal, bentuk tubuhnya sintal dan kencang dengan Buah dada-nya terlihat dari samping membusung padat.

Kemudian saya tawarkan untuk mengobrol di kamar saya saja. Lebih dingin, karena ber-AC, dan lebih rileks serta privacy terjaga. Saat itu dia menurut saja, lalu kami masuk ke dalam kamar. Satpam tadi kulihat mengangkat kedua jempolnya kearahku. Di dalam kamar, kami duduk berdampingan di karpet dengan menyandar ke ranjang sambil nonton TV.

Grace masuk ke kamar mandi dan sebentar kemudian sudah keluar lagi. Kami melanjutkan obrolan. Ternyata Grace seorang jantung (janda gantung) suaminya yang seorang pengusaha keturunan Arab juga, sudah 1 tahun suaminya menggantungkan hubungan mereka namun tidak diceraikan. Saat itu dia sedang mencoba membuka usaha kerajinan rotan dari Sulawesi yang dipasarkan disini.

Di kota ini dia tinggal bersama keluarganya. Saat itu dia bermain ke hotel, karena dulu juga pernah tinggal di hotel ini seminggu dan akrab dengan chef wanita yang bekerja di cafe. Dari tadi siang Chef tersebut sedang keluar, berbelanja kebutuhan cafe.
Mulailah aku melingkarkan tangan kiriku ke bahu kirinya. Saat itu dia sedikit menggerinjal namun tidak ada tanda-tanda penolakan.

Karena melihat responya yang seperti itu, saya saat itu semakin berani dan mulai meremas bahunya dan perlahan-lahan tangan kiriku menuju kedadanya. Sebelum tangan kiriku sampai di dadanya, ia menatapku dan bertanya,

“ Mau apa kamu, Ricky ?” Sebuah pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

Kupegang dagunya dengan tangan kananku dan kudekatkan mukanya ke muksaya. Perlahan kucium bibirnya. Ia diam saja. Kucium lagi namun ia belum juga membalas cumbuan saya,

“ Ayolah Grace, 1 tahun tentulah waktu yang cukup panjang bagimu. Selama ini tentulah kamu merindukan kehangatan dekapan seorang laki-laki,” ucap saya mulai merayunya.

Kuhembuskan napasku ke dekat telinganya. Bibirku mulai menyapu leher dan belakang telinganya,

“ Ssss… Aghhhhh… tidak… Jangan Rick… ” ucapnya lirih.

“ Ayolah Grace, mungkin Penisku tidak sebesar punya suamimu itu, namun saya bisa membantu menuntaskan gairahmu yang terpendam”, ucapku merayunya.

Pada akhirnya Grace-pun menyerah, pandangan matanya mulai sayu, lalu saya mulai mencium lagi bibirnya, kali ini mulai ada perlawanan balasan dari bibirnya. tanganku segera meremas dadanya yang besar, namun sudah sedikit turun. Dia mendesah dan membalas cumbuan saya dengan berapi-api. Tangannya meremas Penis saya yang masih terbungkus celana.

Kududukan dia ditepi ranjang. Saya berdiri didepannya. tangannya mulai membuka ikatan pinggang dan ritsluiting celana saya, kemudian menyusup ke balik celana dalamku. Dikeluarkannya Penis saya yang mulai menegang. Dibukanya celana saya seluruhnya hingga bagian bawah tubuh saya sudah dalam keadaan polos. Mulutnya kemudian menciumi Penis saya.

Saat itu sementara tangannya memegang pinggangku dan mengusap buah zakar saya, lama kelamaan ciumannya berubah menjadi jilatan dan isapan kuat pada Penis saya. Kini ia mengocok Penis sayadengan mengulum Penis sayadan menggerakan mulutnya maju mundur. Desiran kenikmatan segera saja menjalari seluruh tubuh saya. Tangannya menyusup ke bajuku dan memainkan putingku.

Lalu saya-pun mulai membuka kancing bajuku agar tangannya mudah beraksi di dada saya. Kuremas rambutnya dan pantatkupun bergerak maju mundur menyesuaikan dengan gerakan mulutnya. Saya tak mau menumpahkan air mani dalam posisi ini. Kuangkat tubuhnya dan kini dia dalam posisi berdiri sementara saya duduk di tepi ranjang. Tanpa kesulitan segera saja kubuka celana panjang dan CD-nya.

Bulu Vagina-nya agak jarang dan berwarna kemerahan, Vagina-nya terlihat sangat menonjol di sela pahanya, seperti sampan yang dibalikkan. Ia membuka kausnya sehingga sekarang tinggal memakai bra berwarna biru. Kujilati tubuhnya mulai dari lutut, paha sampai ke lipatan pahanya. Sesekali kusapukan bibirku di bibir Vagina-nya.

Lubang Vagina-nya terasa sempit ketika lidahku mulai masuk ke dalam Vagina-nya. Ia merintih, kepalanya mendongak, tangannya yang sebelah menekan kepala saya sementara tangan satunya meremas rambutnya sendiri. Kumasukan jari tengahku ke dalam lubang Vagina-nya, sementara lidahku menyerang Clitoris-nya. Saat itu dia melenguh perlahan dan kedua tangannya meremas Buah dada-nya sendiri.

Tubuhnya melengkung ke belakang menahan kenikmatan yang kuberikan. Ia merapatkan selangkangannya pada kepaka saya. Kulepaskan bajuku dan kulempar begitu saja ke lantai. Akhirnya ia mendorongku sehingga saya terlentang di ranjang dengan kaki masih menjuntai di lantai. Ia berjongkok dan,

“ Slurpppp....”

Dia Kembali menjilat dan mencium Penis saya beberapa saat, lalu Dia mulai naik keatas ranjang dan duduk diatas dada saya menghadapkan Vagina-nya di mulutku. Tangannya menarik kepala saya meminta saya agar menjilat Vagina-nya dalam posisi demikian.

Kuangkat kepala saya dan segera lidahku menyeruak masuk ke dalam liang Vagina-nya. Tanganku memegang erat pinggulnya untuk membantu menahan kepala saya. Ia menggerakan pantatnya memutar dan maju mundur untuk mengimbangi serangan lidahku. Gerakannya semakin liar ketika lidahku dengan menjilat dan menekan Clitoris-nya.

Saat itu Grace melengkungkan tubuhnya sehingga bagian Vagina-nya semakin menonjol. tangannya kebelakang diletakan di paha saya untuk menahan berat tubuhnya. Dia mulai bergerak kesamping dan menarikku sehingga saya menindihnya. Kubuka bra-nya dan segera kuterkam gundukan gunung kembar di dadanya. Putingnya yang keras kukulum dan kujilati.
Terkadang kumisku kugesekan pada ujung putingnya. Mendapat serangan demikian ia merintih,

“ Oughhhh… Ughhhh… Ricky, ayo kita lakukan permainan sex ini, cepetan kontol kamu masukin sekarang… Oughhh… ” ucap diiringi dengan desahanya.

Lalu tangan Grace mulai menggenggam erat Penis saya dan mengarahkan ke lubang Vagina-nya. Beberapa kali kucoba untuk memasukannya tetapi sangat sulit. Sebenarnya sejak kujilati sedari tadi kurasakan Vagina-nya sudah basah oleh lendirnya dan ludahku, namun kini ketika saya mencoba untuk melakukan penetrasi kurasakan sulit sekali.

Penis saya sudah mulai mengendor lagi karena sudah beberapa kali belum juga menembus Vagina-nya. Saya ingat ada kondom di laci meja, masih tersisa 1 setelah 2 lagi saya pakai tadi malam, barangkali dengan memanfaatkan permukaan kondom yang licin lebih mudah melakukan penetrasi. Namun saat itu saya ragu untuk mengambilnya.

Karena pada saat itu Grace kelihatan sudah di puncak nafsunya dan dia tidak memberikan sinyal untuk memakai kondom. Kukocokkan Penis saya sebentar untuk mengencangkannya. Kubuka pahanya selebar-lebarnya. Kuarahkan Penis saya kembali ke liang Vagina Grace, lalu…

“ Rick... Ssss… cepat masukkan kontol kamu Rick.. Aghhhh… ,” desahnya.

Saat itu kepala Penis saya sudah melewati bibir Vagina-nya. Kudorong sangat pelan. Vagina-nya sangat sempit. Entah apa yang menyebabkannya, padahal dia sudah punya anak dan menurut ceritanya Penis suaminya satu setengah kali lebih besar dari Penis saya. Saat itu saya berpikir bagaimana caranya agar Penis suaminya bisa menembus Vagina-nya.

Mulailah Penis saya kumaju mundurkan dengan perlahan untuk membuka jalan nikmat ini. Beberapa kali kemudian Penis saya seluruhnya sudah menembus liang Vagina-nya. Saya merasa dengan kondisi Vagina-nya yang sangat sempit maka dalam ronde pertama ini saya akan kalah kalau saya mengambil posisi di atas. Mungkin kalau ronde kedua saya dapat bertahan lebih lama.

Akan kuambil cara lain agar saya tidak jebol duluan. Kugulingkan tubuhnya dan kubiarkan dia menindihku. Grace bergerak naik turun menimba kenikmatannya. Saya mengimbanginya tanpa mengencangkan ototku, hanya sesekali kuberikan kontraksi sekedar bertahan saja supaya Penis saya tidak mengecil. Grace merebahkan tubuhnya, merapat didada saya.

Kukulum Buah dada-nya dengan keras dan kumainkan putingnya dengan lidahku. Ia mendengus-dengus dan bergerak liar untuk merasakan kenikmatan. Gerakannya menjadi kombinasi naik turun, berputar dan maju mundur. Luar biasa Vagina wanita Arab ini, dalam kondisi saya dibawahpun saya harus berjuang keras agar tidak kalah. Untuk mempertahankan diri kubuat agar pikiranku menjadi rileks dan tidak berfokus pada permainan ini.

Kira-kira saat itu sudah 10 menit berlalu sejak penetrasi. Nampaknya Grace sudah ingin mengakhiri babak pertama ini. Karena saat itu dia memandang saya, kemudian mencium leher dan telinga saya,

“ Oughhh... Ricky, kamu luar biasa. Dulu dalam ronde pertama biasanya suamiku akan kalah, namun kami masih bertahan ”, ucapnya memuji saya.

Lalu sambunya,

“ Sssss… Aghhh… Tahan dulu Rick ya, aghhhh… sebentar lagi... aku... Aghhhhhh… ”
Dia tidak melanjutkan kalimatnya. Saya tahu kini saatnya beraksi, lalu mulailah kukencangkan otot Penis saya dan gerakan tubuh Grace-pun semakin liar. Saya-pun mengimbangi dengan genjotan Penis saya dari bawah. Ketika dia bergerak naik, pantatku kuturunkan dan ketika dia menekan pantatnya ke bawah Saya-pun menyambutnya dengan mengangkat pantatku.

Kepalanya bergerak kesana kemari diiringi dengan rambutnya yang hitam lebat acak-acakan. Sprei yang saat itu sudah terlepas dan tergulung di sudut ranjang, dan bantal di atas ranjang semuanya sudah jatuh ke lantai. Keadaan diatas ranjang seperti kapal yang pecah dihempas badai. Ranjangpun ikut bergoyang mengikuti gerakan kami. Suaranya berderak-derak seakan hendak patah.

Saya-pun semakin mempercepat genjotanku dari bawah agar iapun segera berlabuh di dermaga kenikmatan, Tidak lama kemudian,

“ Oughhhh... Yeahhhh... Ssss… Aghhh... ”, Grace mendesah.

Punggungnya melengkung ke atas, mulutnya menggigit putingku. Kurasakan desiran kenikmatan mendesak lubang Penis saya. Saya tidak tahan lagi. Ketika pantatnya menekan ke bawah, kupeluk pinggangnya dan kuangkat pantat saya, dan,
“ Oughhh… ak…u tidak tahan lagi Grace... Aghhh…. A..a.. aku … Oughhh…”, desah saya.

Saat itu Grace memberontak dari pelukanku sampai peganganku pada pinggulnya terlepas. pantatnya naik dan segera diturunkan lagi dengan cepat,

“ Rick... Oughhh… Ricky... Aku juga tidak tahan lagi…. Aghhhh... ” desah Grace.

Kemudian kaki grace mengunci Kaki saya dan tubuhnya mengejang kuat. dengan kaki saling mengait saya menahan gerak tubuhnya yang mengejang. Giginya menggigit lenganku sampai terasa sakit. Denyutan dari dinding Vagina-nya saling berbalasan dengan denyutan di Penis saya. Beberapa detik kemudian, kami masih merasakan sisa-sisa kenikmatan.

Ketika sisa-sisa denyutan masih terjadi tubuhnya menggetar, dia berbaring diatas dada saya sampai akhirnya Penis saya mulai mengecil dan terlepas dengan sendirinya dari Vagina-nya. Sebagian air mani mengalir keluar dari Vagina-nya di atas perutku. Grace berguling ke samping setelah menarik napas panjang,

“ Luar biasa kamu kau Rick, Suamiku tidak pernah menang dalam ronde pertama, memang dalam berhubungan dia sering mengambil posisi di atas. Namun kamu sanggup membawa aku terbang ke angkasa,” ucapnya sambil mengelus dada saya.

“ Saya-pun rasanya hampir tidak sanggup menandingimu. Mungkin sebagian besar laki-laki akan menyerah di atas ranjang kalau harus bermain denganmu. Milikmu benar-benar sempit,” ucap saya balas memujinya.

Memang kalau tadi saya harus bermain diatas, rasanya tak sampai sepuluh menit saya pasti sudah KO. Makanya, jangan cuma penetrasi terus main genjot saja, teknik,

“ Kamu orang Melayu pribumi, tapi kok bulunya banyak gini. Keturunan India atau mungkin Arab ya? ”, tanya saya.

“ Nggak ah, asli Indonesia lho...”, jawabnya.

Dia masih terus memujiku beberapa kali lagi. Kuajak ia mandi bersama dan setelah itu kami duduk di teras sambil minum soft drink dan melihat laut. Saya hanya mengenakan celana pendek tanpa celana dalam dam kaus tanpa lengan. Dia mengenakan kemeja saya, sementara bagian bawah tubuhnya hanya ditutup dengan selimut yang dililitkan tanpa mengenakan pakaian dalam.
Saat itu grace duduk membelakangiku, posisi tubuhnya disandarkan di bahu saya. Saat itu bibir saya sesekali mencium rambut dan belakang telinganya. Kadang mulutnya mencari mulutku dan kusambut dengan ciuman ringan. Tangan kanannya melingkar di kepala saya,

“ Kamu nggak takut hamil melakukan hal ini denganku ? ”, tanya saya.

“ Saya dulu pernah kerja di apotik, jadi saya tahu pasti cara mengatasinya. Saya selalu siap sedia, siapa tahu terjadi hal yang diinginkan seperti sore ini. Saya sudah makan obat waktu masuk ke kamar mandi tadi. Tenang saja, toh kalaupun hamil bukan kamu yang menanggung akibatnya.” ucapnya enteng.

Jadi dia selalu membawa obat anti hamil. Untung saja saya tadi tidak berlsaya konyol dengan memakai kondom. Mungkin saja sejak ditinggal suaminya dia sudah beberapa kali bercinta dengan laki-laki. Tapi apa urusanku, saya sendiri juga melakukannya. yang penting malam ini ia menjadi teman tidurku. Matahari sudah jauh condong ke Barat, sehingga tidak terasa panas.

Saat iut hampir satu jam kami duduk menikmati sunset. Gairahku mulai timbul lagi. Kubuka dua kancing teratas bajunya. Kurapatkan Penis saya yang sudah mulai ingin bermain lagi ke pinggangnya. Kususupkan tanganku kebalik bajunya dan kuremas buah dadanya,

“ Eughhhhh…” lenguhnya.

“ Masuk yuk, sudah mulai gelap. Anginnya juga mulai kencang dan dingin,” ucap saya.

Kamipun masuk ke dalam kamar sambil berpelukan. Sekilas kulihat tatapan iri dan kagum dari tamu hotel di kamar yang berseberangan dengan kamar saya,

“ Grace, aku mau lagi baby… ”, ucap saya.

Lalu saat itu kami-pun bersama-sama merapikan sprei dan bantal yang berhamburan akibat pertempuran babak pertama tadi. Kubuka bajunya dan kutarik selimut yang menutup bagian bawah tubuhnya. Kurebahkan Grace di ranjang. Kubuka kausku dan saya berdiri di sisi ranjang di dekat kepalanya. Grace mengerti maksudku. Didekatkan kepalanya ke tubuh saya dan ditariknya celana pendekku.

Sebentar kemudian mulut dan lidahnya sudah beraksi dengan lincahnya di selangkanganku. Saya mengusap-usap tubuhnya mulai dari bahu, dada sampai ke pinggulnya. Penis saya-pun tak lama sudah menegang dan keras, siap untuk kembali mendayung sampan. Sekitar 6 menit dia beraksi. Setelah itu kutarik kepalanya dan kuposisikan kakinya menjuntai ke lantai.

Kubuka mini bar dan kuambil beberapa potong es batu di dalam gelas. Kujepit es batu tadi dengan bibirku dan saya berjongkok di depan kakinya. Kurenggangkan kedua kakinya lalu dengan jariku bibir Vagina-nya kubuka. Bibirku segera menyorongkan es batu ke dalam Vagina-nya yang merah merekah. Ia terkejut merasakan perlakuan saya. Kaki dan tubuhnya sedikit meronta, namun kutahan dengan tanganku,

“ Oughhh... Ricky... Kamu... Freak... Jangan Rick... Cukup Rick… Aghhh…” ucapnya denga sedikit berteriak.

Saat itu saya tidak menghiraukan teriakannya dan terus melanjutkan aksiku. Rupanya sensasi dingin dari es batu di dalam Vagina-nya membuatnya sangat terangsang. Kujilati air dari es batu yang mencair dan mulai bercampur dengan lendir Vagina-nya,

“ Ricky... kamu bener-bener Maniak... Oughhhh….”, Lenguhnya setiap kali potongan es batu kutempelkan ke bagian dalam bibir Vagina dan Clitoris-nya.

Kadang es batu kupegang dengan jariku menggantikan bibirku yang tetap menjilati seluruh bagian Vagina-nya. Kakinya masih meronta, namun ia sendiri mulai menikmati aksiku. Kulihat ke atas ia menggigit ujung bantal dengan kuat untuk menahan perasaannya. Akhirnya semua potongan es batu yang kuambil habis. Saya masih meneruskan stimulasi dengan cara cunilingus ini.

Meskipun untuk ronde kedua saya yakin bisa bertahan lebih lama, namun untuk berjaga-jaga akan kuransang dia sampai mendekati puncaknya. yang pasti saya tak mau kalah ketika bermain dengannya. Kurang lebih sepuluh menit saya melakukannya. Dia terhentak dan mengejang sesaat ketika Clitoris-nya kugaruk dan kemudian kujepit dengan jariku. Kulepas dan kujepit lagi.

Dia merengek-rengek agar saya menghentikan aksiku dan segera melakukan penetrasi, namun saya masih ingin menikmati dan memberikan foreplay dalam waktu yang agak lama. Beberapa saat saya masih dalam posisi itu. tangan kanannya memegang kepala saya dan menekannya ke celah pahanya. Tangan kirinya meremas-remas Buah dada-nya sendiri.

Saya duduk di dadanya. Kini ia yang membrikan kenikmatan pada Penis saya melalui lidah dan mulutnya. Dikulumnya Penis saya dalam-dalam dan diisapnya lembut. Giginya juga ikut memberikan tekanan pada batang Penis saya. Dilepaskannya Penis saya dan kini dijepitnya dengan kedua Buah dada-nya sambil diremas-remas dengan gundukan kedua dagingnya itu.

Kugerakkan pinggulku maju mundur sehingga Penis saya-pun bergesekan dengan kulit kedua Buah dada-nya. Saya merubah posisi saya dengan menindihnya berhadapan, kemudian mulutku bermain disekitar Buah dada-nya. Grace kelihatan tidak sabar lagi dan dengan sebuah gerakan tangannya sudah memegang dan mengocok Penis saya dengan menggesekannya pada bibir Vagina-nya.

Tanganku mengusap gundukan Buah dada-nya dan meremas dengan pelan dan hati-hati. Ia menggelinjang. Mulutku menyusuri leher dan bahunya kemudian bibirnya yang sudah setengah terbuka segera menyambut bibirku. kami segera berciuman dengan ganas sampai terengah-engah. Penis saya yang sudah mengeras mulai mencari sasarannya. Kuremas pantatnya yang padat dan kuangkat pantatku,

“ Ricky... Ayo... Masukk... Kan !!!” ucapnya.

Tangannya menggenggam Penis saya dan mengarahkan ke dalam guanya yang sudah basah. Saya mengikuti saja. Kali ini ia yang mengambil iSaniatif untuk membuka lebar-lebar kedua kakinya. Dengan perlahan dan hati-hati kucoba memasukan Penis saya kedalam liang Vagina-nya. Masih sulit juga untuk menembus bibir Vagina-nya. tangannya kemudian membuka bibir Vagina-nya dan dengan bantuan tanganku maka kuarahkan Penis saya ke Vagina Grace.

Begitu melewati bibir Vagina-nya, maka kurasakan lagi sebuah liang yang sempit. Perlahan-lahan dengan gerakan maju mundur dan memutar maka beberapa saat kemudian Penis saya sudah menerobos kedalam liang Vagina-nya. Saya bergerak naik turun dengan perlahan sambil menunggu agar pelumasan pada Vagina-nya lebih banyak.

Ketika kurasakan Vagina-nya sudah lebih licin, maka kutingkatkan tempo gerakanku. Grace masih bergerak pelan, bahkan cenderung diam dan menungguku untuk melanjutkan serangan berikutnya. Kupercepat gerakanku dan Grace bergerak melawan arah gerakanku untuk menghasilkan sensasi kenikmatan. Saya menurunkan irama permainan. Kini ia yang bergerak liar.

Tangannya memeluk leherku dan bibirnya melumat bibirku dengan ganas. Saya memeluk punggungnya kemudian mengencangkan Penis saya dan menggenjotnya lagi dengan cepat. Kubisikkan untuk berganti posisi menjadi doggy style. Dia mendorong tubuh saya agar dapat berbaring tengkurap. Pantatnya dinaikkan sedikit dan tangannya terjulur kebelakang menggenggam Penis saya dan segera menyusupkannya kedalam Vagina-nya.

Lalu saya mulai menggenjot lagi Vagina-nya dengan menggerakkan pantatku maju mundur dan berputar. Kurebahkan tubuhku di atasnya. kami berciuman dengan posisi sama-sama tengkurap, sementara Vagina kami masih terus bertaut dan melakukan aksi kegiatannya. Saya menusuk Vagina-nya dengan gerakan cepat berulang kali. Iapun mendesah sambil meremas sprei.

Saya berdiri di atas lututku dan kutarik pinggangnya. Kini ia berada dalam posisi nungging dengan pantat yang disorongkan ke Penis saya. Setelah hampir sepuluh menit permainan kami yang kedua ini, Grace semakin keras berteriak dan sebentar-bentar mengejang. Vagina-nya terasa semakin lembab dan hangat. Kuhentikan genjotanku dan kucabut Penis saya.

Grace berbalik terlentang dan sebentar kemudian saya naik ke atas tubuhnya dan kembali menggenjot Vagina-nya. Kusedot putingnya dan kugigit bahunya. Kutarik rambutnya sampai mendongak dan segera kujelajahi daerah sekitar leher sampai telinganya. Ia semakin mendesah dan mengerang dengan keras. Ketika ia mengerang cukup keras, maka segera kututup bibirnya dengan bibirku.

Saat itu Grace menyambut bibirku dengan ciuman yang panas. Lidahnya menyusup ke mulutku dan menggelitik langit-langit mulutku. Saya menyedot lidahnya dengan satu sedotan kuat, melepaskannya dan kini lidahku yang masuk ke dalam rongga mulutnya. kami berguling sampai Grace berada di atasku. Grace menekankan pantatnya dan Penis saya-pun semakin dalam masuk ke liang kenikmatannya,

“ Oughhh... Grace,” desahku setengah berteriak.

Grace bergerak naik turun dan memutar. Perlahan-lahan kugerakkan pinggulku. Karena gerakan memutar dari pinggulnya, maka Penis saya seperti disedot sebuah pusaran. Grace mulai mempercepat gerakannya, dan kusambut dengan irama yang sama. Kini ia yang menarik rambutku sampai kepala saya mendongak dan segera mencium dan menjilati leherku.

Hidungnya yang mancung khas Timur Tengah kadang digesekkannya di leherku memberikan suatu sensasi tersendiri. Grace bergerak sehingga kaki kami saling menjepit. kaki kirinya kujepit dengan Kaki saya dan demikian juga kaki kiriku dijepit dengan kedua kakinya. dalam posisi ini ditambah dengan gerakan pantatnya terasa nikmat sekali. Kepalanya direbahkan didada saya dan bibirnya mengecup putingku.
Kuangkat kepalanya, kucium dan kuremas Buah dada-nya yang menggantung. Setelah kujilati dan kukecup lehernya kulepaskan tarikan pada rambutnya dan kepalanya turun kembali kemudian bibirnya mencari-cari bibirku. Kusambut mulutnya dengan satu ciuman yang dalam dan lama. Grace kemudian mengatur gerakannya dengan irama lamban dan cepat berselang-seling.

Pantatnya diturunkan sampai menekan paha saya sehingga Penis saya masuk terbenam dalam-dalam menyentuh rahimnya. kakinya bergerak agar lepas dari jepitanku dan kini kedua Kaki saya dijepit dengan kedua kakinya. Grace menegakkan tubuhnya sehingga ia dalam posisi duduk setengah jongkok di atas selangkanganku. Dia kemudian menggerakan pantatnya maju mundur.

Sembari menekan kebawah, sehingga Penis saya tertelan dan bergerak ke arah perutku. Rasanya seperti diurut dan dijepit sebuah benda yang lembut namun kuat. Semakin lama semakin cepat ia menggerakkan pantatnya, namun tidak menghentak-hentak. darah yang mengalir ke Penis saya kurasakan semakin cepat dan mulai ada desiran yang merambat disekujur tubuh saya,

“ Oughhh... Sssss... Aghhhhh!”, desahan Grace semakin liar.

Saya tahu sekarang bahwa iapun akan segera mengakhiri pertarungan ini dan menggapai puncak kenikmatan,

“ Tahan Honey, slow down aja, aku masih ingin lebih lama lagi merasakan nikmatnya bercinta denganmu ”, ucap saya.

Saya menggeserkan tubuh saya ke atas sehingga kepala saya menggantung di bibir ranjang. Dia segera mengecup dan menciumi leherku. Tak ketinggalan hidungnya kembali ikut berperan menggesek kulit leherku. Saya sangat suka sekali ketika hidungnya bersentuhan dengan kulit leherku,

“ Ricky... Oughhh... aku udah nggk tahan lagi … Aghhhh… ”, desahnya.

Saat itu saya meggelengkan kepala saya memberi isyarat untuk bertahan sebentar lagi.
Saya bangkit dan duduk memangku Grace. Penis saya kukeraskan dengan menahan napas dan mengencangkan otot Penis. Saat itu dia semakin cepat menggerakkan pantatnya maju mundur sementara bibirnya ganas melumat bibirku dan tangannya memeluk leherku.

Tanganku memeluk pinggangnya dan membantu mempercepat gerakan maju mundurnya. Dilepaskan tangannya dari leherku dan tubuhnya direbahkan ke belakang. Kini saya yang harus bergerak aktif. Kulipat kedua lututku dan kutahan tubuhnya di bawah pinggangnya. Gerakanku kuatur dengan irama cepat namun Penis saya hanya setengahnya saja yang masuk sampai beberapa hitungan dan kemudian sesekali kutusukkan Penis saya sampai mentok. Dia merintih-rintih, namun karena posisi tubuhnya ia tidak dapat bergerak dengan bebas.

Kini saya-pun sepenuhnya yang mengendalikan permainan, ia hanya dapat pasrah dan menikmati. Kutarik tubuhnya dan kembali kurebahkan tubuhnya ke atas tubuh saya, matanya melotot dan bola matanya memutih. Giginya menggigit bahu saya, lalu saya menggulingkan tubuh saya, kini saya berada diatasnya kembali. Lalu saya mengangkat kaki kanannya ke atas bahu kiriku.

Kemudian saya menarik tubuhnya sehingga selangkangannya dalam posisi menggantung merapat ke tubuh saya. Kaki kirinya kujepit di bawah ketiak kanan saya. Dengan posisi duduk melipat lutut saya menggenjotnya dengan perlahan beberapa kali dan kemudian saya hentakkan dengan keras. Saat itu Grace berteriak dengan keras setiap saya menggenjotnya dengan keras dan cepat.

Kepalanya bergerak-gerak dan matanya seperti mau menangis. Kukembalikan kakinya pada posisi semula. Saya masih ingin memperpanjang permainan untuk satu posisi lagi. Kaki saya keluar dari jepitannya dan ganti kujepit kedua kakinya dengan Kaki saya. Vagina-nya semakin terasa keras menjepit Penis saya. Saya bergerak naik turun dengan perlahan untuk mengulur waktu.

Saat itu Grace terlihat sudah tidak sabar lagi. Matanya terpejam dengan mulut setengah terbuka yang terus merintih dan mengerang. Gerakan naik turun, Dan saya percepat dan semakin lama semakin cepat. Kini kurasakan desakan kuat yang akan segera menjebol keluar lewat lubang Penis saya. Kukira sudah lebih dari setengah jam lamanya kami bergumul.

Saya-pun sudah puas dengan berbagai posisi dan variasi. Keringatku sudah berbaur dengan keringatnya. Kurapatkan tubuh saya di atas tubuhnya, kulepaskan jepitan Kaki saya. Betisnya kini menjepit pinggangku dengan kuat. Kubisikan, “ Ssss… aghhhh… ini saatnya Honey... Aghhh…”, ucap saya.

Grace-pun melenguh kecil ketika pantatku menekan kuat ke bawah. Dinding Vagina-nya berdenyut kuat menghisap Penis saya. Ia menyambut gerakan pantatku dengan menaikan pinggulnya. Bibirnya menciumku dengan ciuman ganas dan kemudian sebuah gigitan hinggap pada bahu saya. Satu desiran yang sangat kuat sudah sampai di ujung lubang Penis saya.
Saya menahan tekanan Penis saya ke dalam Vagina-nya. Gelombang-gelombang kenikmatan terwujud lewat denyutan dalam Vagina-nya bergantian dengan denyutan pada Penis saya seakan-akan saling meremas dan balas mendesak. Denyut demi denyutan, teriakan demi teriakan dan akhirnya kami bersama-sama mendapatkan orgasme kami, sesaat kemudian setelah mengeluarkan teriakan keras dan panjang, lalu kami,

“ Grace... Oughhh... ”, desah saya.

“ SSs… Aghhhhh… Ayo keluarin Rick… Oughhhhh… ”, ucap grace.

Pada akhirnya desiran yang tertahan sejak tadipun memancar dengan deras di dalam Vagina-nya. Kutekan Penis saya semakin dalam di Vagina-nya. Tubuhnya mengejang dan pantatnya naik. Ia mempererat jepitan kakinya dan pelukan tangannya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan tangannya menekan kepala saya di atas dadanya. Ketika dinding Vagina-nya berdenyut, maka kubalas dengan gerakan otot Penis saya.

Grace-pun kembali mengejang dan bergetar setiap otot Penis saya saya gerakkan.
Napas dan kata-kata penuh kenikmatan terdengar putus-putus, dan dengan sebuah tarikan napas panjang saya terkulai lemas di atas tubuhnya. kami masih saling mengecup bibir dan keadaan kamarpun menjadi sunyi, tidak ada suara sedikitpun. Saat itu hanya ada nafas yang panjang tersengal yang berangsur-angsur berubah menjadi teratur.

Tidak lama setelah itu kemudian kami berdua sudah bermain dengan busa sabun di kamar mandi. Kami saling menyabuni dengan sesekali melakukan cumbuan ringan. Setelah mandi barulah kami merasa lapar setelah dua ronde kami lalui. Sambil makan Grace menelpon keluarganya, kalau malam ini dia tidak pulang dengan alasan menginap di rumah temannya.

Tentu saja dia tidak bilang kalau temannya adalah seorang laki-laki bernama Ricky.
Malam itu dan malam berikutnya tentu saja tidak kami lewatkan dengan sia-sia. Mandi keringat, mandi kucing, mandi basah dan tentunya mandi kenikmatan menjadi acara kami berdua. Pada keesokan harinya setelah mengecek ke agen Merpati ternyata saya masih mendapat seat penerbangan ke kota propinsi, seat terakhir lagi.

Ketika chek out dari hotel kusisipkan selembar 100 ribuan ke tangan satpam , dan satpam itu tersenyum,

“ Terima kasih Pak,” ucapnya sambil menyambut tasku dan membawakan ke mobil.
“ Kapan kesini lagi, Pak? kalau Grace nggak ada, nanti akan saya carikan Grace yang lainnya lagi,” bisiknya ketika sudah berangkat ke bandara.

Ketika itu Grace mengantar saya sampai ke bandara dan sebelum turun dari mobil kuberikan kecupan mesra di bibirnya. Supir mobil hotel hanya tersenyum melihat tingkah kami. Singkat cerita 1 tahun kemudian saya kembali lagi ke kota itu dan ternyata Grace tidak berada di kota itu lagi.

Ketika kutelfon ke nomor yang diberikannya sudah tidak aktif lagi. Tapi yasudahlah mungkin saat itu adalah kenangan wiasata sex yang paling terindah bagi saya bersama Grace. Cukup sekian cerita sex saya, Thanks Grace. Semoga saya bisa bertemu kembali dan bisa bernostalgia sex lagi dengan kamu. Selesai.